Kamis, 22 September 2011

Pendidikan Agama Islam


PENGANTAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A.    Pengertian Agama
Secara Etimologis Agama dalam Bahasa Arab disebut دينatau “  مللةyang artinya:Kepercayaan, Tauhid, Pembalasan atau Ibadah. Din dalam bahasa Smit berarti Undang-Undang atau hukum. Dalam Al Qur’an kata din mempunyai arti yang berbeda-beda:
1.      Dien berarti “Agama” (Surat Al Fath (48) ayat 28)

Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. dan cukuplah Allah sebagai saksi.

2.      Dien berarti “Ibadah” (Surat Al Mukmin (40) ayat 14)
Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadat kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).

3.      Dien berarti “Kekuatan” (Surat Luqman (31) ayat 32)


Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus[1186]. dan tidak ada yang mengingkari ayat- ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar.

[1186] Yang dimaksud dengan jalan yang Lurus Ialah: mengakui ke-esaan Allah.

4.      Dien berarti “Hari Qiamat” (Surat Asy Syuara (26) ayat 82)

Dan yang Amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat".


B.     Agama di Dunia
Cukup banyak agama yang ada di dunia ini, sebagai contoh: agama Sinto, Kong Hu Cu, Bahai, Budha, Katolik, Protestan, Hindu, Islam dan lain-lainnya. Namun dari sekian banyak agama ini oleh para ahli diklasifikasikan ke dalam dua golongan (berdasar tolok ukur tertentu). Salah satu tolok ukur yang dapat dipergunakan adalah asal (sumber) ajaran agama. Menurut sumber ajaran suatu agama, agama-agama tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1.      Agama Wahyu (revealed religion), juga disebut agama samawi, agama langit.
2.      Agama Ra’yu (cultural religion/natural religion) agama ardhi, agama bumi, kadang disebut agama  budaya dan agama alam.
Agama wahyu adalah agama yang ajarannya diwahyukan oleh Allah kepada umat manusia melalui Rasul-Nya. Sedangkan Agama ra’yu adalah agama yang ajaran-ajarannya diciptakan oleh manusia sendiri, tidak diwahyukan oleh Allah melalui Rasul-Nya. Adapun perbedaan ciri-ciri masing-masing agama di atas adalah sebagai berikut:

Agama Wahyu
Agama Ra’yu
1.      Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya
2.      Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah yang bertugas menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterimanya dengan berbagai cara dan upaya
3.      Memiliki kitab suci yang keontentikannya bertahan tetap
4.      Sistem merasa dan berfikirnya tidak inheren dengan sistem merasa dan berfikir tiap segi kehidupan masyarakat, malahan menuntut supaya sistem merasa dan berfikir mengabdikan diri kepada agama
5.      Ajaran serba tetap, tetapi tafsiran dan pandangannya dapat berubah dengan perubahan akal
6.      Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak


7.      Kebenaran prinsip-prinsip ajarannya tahan terhadap kritik akal; mengenai alam nyata dalam perjalanan ilmu satu demi satu terbukti kebenarannya, mengenai alam ghaib dapat diterima akal
8.      Sistem ini ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran dan hakekat manusia
9.      Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan peringantan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil (sempurna) yang bersih dari dosa
1.      Agama ra’yu tidak dapat dipastikan kelahirannya
2.      Tidak mengenal utusan atau Rasul Allah. yang mengajarkan agama budaya adalah filosof atau pendidi agama tersebut


3.      Tidak memiliki kitab suci.

4.      Sistem merasa dan berfikirnya inheren dengan sistem merasa dan berfikir tiap segi kehidupan




5.      Ajarannya berubah seiring perubahan masyarakat yang menganut, atau oleh filosofnya

6.      Konsep ketuhanannya dinamisme, animisme, poleteisme paling tinggi monoteisme nisbi
7.      Kebenaran prinsip ajarannya tak tahan terhadap kritik akal, mengenai alam nyata suatu ketika dibuktikan keliru oleh ilmu dalam perkembangannya, mengenai alam ghaib tak termakan oleh akal.
8.      Nilai agama ditentukan oleh manusia sesuai dengan cita-cita, pengalaman dan penghayatan masayrakat penganutnya
9.      Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan penghayatan masyarakat pengantunya yang belum tentu diakui oleh masyarakat lain

Yang dimaksudkan oleh para ahli ke dalam kelompok agama budaya adalah agama Kong Hu Cu, Budha dan Hindu yang lahir dari pemikiran pendirinya; sedangkan yang tergolong ke dalam agama wahyu adalah agama Yahudi, Nasrani dan Islam. Namun, di antara ketiga agama wahyu ini terdapat perbedaan. Kalau tolok ukur di atas diterapkan kepada ketiga agama wahyu, maka menurut para ahli, tidak semua tolok ukur di atas dapat diterapkan kepada agama Yahudi dan Nasrani.
Mengenai kitab sucinya, sebagai contoh dapat dibuktikan oleh para ahli bahwa Taurat dan Injil telah mengalam perubahan, tidak asli lagi memuat wahyu yang disampaikan oleh malaikat (Jibril) dahulu kepada Musa dan Isa sebagai Rasul-Nya.
Menurut Profesor Charles Adams, seorang ilmuwan, Pendeta Agama (Kristen) Protestan (1971) kitab suci yang masih asli memuat wahyu Tuhan hanyalah Al Qur’an. Selain dari itu, sifat ajaran agama Yahudi adalah lokal, khusus bagi orang Yahudi saja tidak untuk manusia lain. Tentang agama Nasrani dapat dikemukakan bahwa konsep ketuhanannya bukanlah monoteisme murni tetap monoteisme nisbi. Menurut ajaran (akidah) agama Nasrani, Tuhan memang satu tetapi terdiri dari tiga oknum yakni Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh Qudus. Ketiganya disebut trinitas atau tritunggal, kesatuan tiga pribadi. Selain dari itu, menurut Maurice Bucaile, ada hal-hal dalam kitab suci agama Nasrani yang bertentangan dengan sains modern.
Sedangkan untuk agama Islam, kesembilan tolok ukur di atas dapat dibuktikan:
1.      Kelahiran agama Islam adalah pasti yaitu tanggal 17 Ramadhan tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610
2.      Disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai utusan atau Rasulullah
3.      Memiliki kitab suci yaitu Al Qur’an yang memuat asli semua wahyu yang diterima oleh Rasul-Nya.
4.      Ajaran agama Islam mutlak benar karena berasal dari Allah yang Maha Benar. Ajaran Islam berlaku abadi tidak berubah dan tidak boleh dirubah.
5.      Konsep ketuhanan Islam adalah tauhid, monoteisme murni, Allah adalah Esa, Esa dalam Zat, Esa dalam sifat dan Esa dalam perbuatan.
6.      Dasar-dasar agama Islam bersifat fundamental dan mutlak, berlaku untuk seluruh umat manusia di manapun dia berada.
7.      Nilai-nilai terutama nilai etika dan estetika yang ditentukan oleh Agama Islam sesuai dengan fitrah manusia dan kemanusiaan.
8.      Soal-soal alam semesta yang disebutkan dalam agama Isalam yang dahulu diterima dengan keyakinan saja, kini telah banyak dibuktikan kebenaran oleh sains modern.
9.      Bila petunjuk, pedoman dan tuntunan serta peringatan agama Isalam dilaksanakan dengan baik dan benar maka akan terbentuk insan kamil yaitu manusia yang sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar